Anggota Dprd Surabaya Digerebek Suami
Surabaya (beritajatim.com) – Anggota DPRD Surabaya Mahfuds enggan berkomentar banyak mengenai pemberitaan yang ramai menyebut nama dirinya. Mahfuds yang juga…
Anggota DPRD Surabaya Digerebek Istri di Apartemen, Ada Wanita Lain, Alamak
Jumat, 10 Juni 2022 – 16:47 WIB
Ilustrasi - dugaan perselingkuhan anggota DPRD Surabaya ketahuan istri. Foto : Ricardo/JPNN.com
jpnn.com, SURABAYA - Seorang anggota DPRD Surabaya berinisial M digerebek sang istri, MR di sebuah apartemen di Surabaya Barat.
Konon saat digerebek istrinya, oknum anggota DPRD Surabaya itu sedang bersama wanita lain yang diduga selingkuhannya.
Menurut informasi, istri sang anggota dewan malah menjadi korban penganiayaan dari teman wanita suaminya itu.
Setelah kejadian, M yang menjadi korban penganiayaan melaporkan kejadian itu ke Polsek Dukuh Pakis pada Rabu (8/6).
"Pengaduan masuk kemarin. Diduga terjadi penganiayaan dan itu pun masih pengaduan," kata Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Agung Widoyoko diberitakan JPNN Jatim pada Kamis (9/6).
Namun, perwira menengah Polri itu tidak mengetahui pasti kronologi penggerebekan anggota DPRD Surabaya itu.
Kompol Agung juga menyebut penggerebekan itu tidak ada kaitan dengan tindak pidana.
"Kalau di belakangnya ada perselingkuhan, saya enggak tahu. Yang saya tangani murni penganiayaan pelapor,” tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
SuaraJatim.id - Sejumlah peristiwa menjadi sorotan kemarin di Jawa Timur, mulai dari anggota DPRD Surabaya yang digerebek istrinya sedang berduaan di apartemen dengan perempuan sampai pemeriksaan anggota Khilafatul Muslimin oleh Polda Jatim.
Selain itu, masih ada sejumlah peristiwa lain, yakni:
1. Warga Sidoarjo tertipu Rp 1 Miliar
Kasus penipuan dengan modus janji-janji bisa meloloskan seleksi akademi kepolisian (Akpol) terjadi di Sidoarjo Jawa Timur ( Jatim ).
Baca Juga:Terpopuler: Jenazah Eril Ditemukan, Polisi Geledah Markas Khilafatul Muslimin
Korban berinisial L (45) warga Buduran. Ia membayar uang Rp 1 miliar agar anaknya bisa lolos Akpol kepada pelaku berinisial SSP (50), warga salah satu perumahan di Gedangan.
Pelaku menjanjikan bisa meloloskan anak L. Namun kenyataannya, L tidak lolos seleksi sehingga uang sebesar Rp 1 miliar tersebut raib.
Akibat penipuan itu, L mengalami kerugian sebesar Rp 1 miliar. Uang itu dikeluarkan oleh korban atas bujuk rayu SSP yang menjanjikan anak L bisa lolos seleksi Akpol.
2. Anggota DPRD Surabaya digerebek istrinya
Anggota DPRD Kota Surabaya digerebek istri sirinya sedang berduaan bersama wanita lain, ngamar di Lantai 12 Apartemen Puncak Golf Jalan Bukit Darmo Kota Surabaya, Kamis (09/06/2022).
Baca Juga:Viral, Calon Haji Asal Tulungagung Bawa Uang Tunai Rp150 Juta, Dimasukkan dalam Jeriken Berisi Beras
Anggota dewan Surabaya berinisial Mah itu digerebek oleh istri sirinya berinisial MR (24) sekitar pukul 00.15 WIB. Dalam penggerebekan itu terjadi kasus penganiayaan terhadap MR, yang dilakukan oleh H--perempuan yang sekamar dengan Mah.
MR kemudian melaporkan kasusnya ke kepolisian. Kabar ini dibenarkan Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Agung Widoyoko. Ia mengatakan telah menerima laporan penganiayaan tersebut dan akan ditindak lanjuti dengan mediasi pada Sabtu, (11/06/2022).
“Iya ada mas, masih bersifat aduan jadi kita tindak lanjuti dengan mediasi,” tegas Agung, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (9/6/2022).
3. 18 Anggota Khilafatul Muslimin Diperiksa Polda Jatim
Subdit I Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Jatim, Kamis 9/6/2022) siang, memanggil sebanyak 18 anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya.
Mereka bergiliran masuk dan dilakukan pemeriksaan dari siang hingga sore ini. Seperti dijelaskan Amir (ketua) Wilayah Khilafatul Muslimin Surabaya Raya, Aminuddin Mahmud, hari ini yang dipanggil Polda Jatim sebanyak 18 anggotanya.
"Sebelumnya (kemarin) sudah ada tiga orang yang dipanggil oleh polda jatim termasuk saya, mantan amir wilayah yang lalu dan masulul ummah," jelasnya di depan Gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Kamis (9/6/2022).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, hingga kini Subdit I Kamneg masih melakukan pemeriksaan terhadap 18 orang yang hadir dalam pemanggilan.
4. Pria nikahi kambing minta maaf
Setelah bikin heboh jagat negeri ini, Syaiful Arif, pria Gresik yang menikahi kambing menangis dan meminta maaf di depan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.
Pria 44 tahun warga Desa Klampok Kecamatan Benjeng itu sebelumnya membuat heboh sebab menikahi kambing di Pesanggrahan Kramat Ki Ageng di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng.
Mengenakan peci hitam berbaju batik warna dasar coklat, tangis Saiful Arif pecah sambil memegang mic sebelum meminta maaf. Tangannya bahkan bergetar mengucapkan kalimat syahadat.
“Saya meminta maaf dan bertobat kepada Allah SWT atas kesalahan saya sebagai pengantin yang nikah dengan domba. Berjanji tidak lagi mengulangi perbuatan ini lagi,” ujarnya, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (9/06/2022).
Surabaya (ANTARA) - Badan Kehormatan DPRD Surabaya siap memproses dugaan pelanggaran etik yang dilakukan salah satu anggota dewan yang digerebek istrinya saat berduaan bersama wanita lain di salah satu apartemen, Kamis (9/6). "Ya tergantung laporannya, kalau tidak ada laporan ya tidak diproses karena kami bekerja berdasarkan laporan," kata Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Surabaya Badru Tamam kepada wartawan di Surabaya, Jumat. Badru mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan cek silang soal kebenaran kasus penggerebekan salah satu anggota DPRD Surabaya tersebut. Akan tetapi, ia menegaskan bahwa BK akan melakukan sidang etik sesuai mekanisme yang berlaku jika permasalahan itu terbukti benar. "Kami lihat dulu, tidak bisa sepihak seperti itu. Kalau terbukti akan dilaksanakan mekanisme etik yang berlaku," kata legislator PKB ini. Sebelumnya ramai diberitakan, MR (24) selaku istri siri dari anggota DPRD Surabaya berinisial Mfd, memergoki suaminya berduaan dengan wanita lain di sebuah kamar lantai 12 apartemen di kawasan Surabaya Barat pada Kamis (9/6) dini hari pukul 00.15 WIB. Saat melakukan penggerebekan, MR sempat mendapat penganiayaan oleh H, perempuan yang sedang bersama Mfd. Mendapat penganiayaan, MR melaporkan kasus tersebut ke Polsek Dukuh Pakis Surabaya. Sementara itu, anggota DPRD Surabaya berinisial Mfd tersebut hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. Anggota Fraksi PKB DPRD Surabaya itu juga belum menjawab pesan singkat WhatsApp (WA) maupun panggilan ponsel dari wartawan.
SURYA.co.id | SURABAYA - Sosok MAH yang dilaporkan oleh istri mudanya sedang berduaan dengan wanita diduga selingkuhannya di apartemen di kawasan Surabaya Barat adalah politisi PKB.
Polisi enggan menyebutkan nama lengkap politisi sekaligus anggota DPRD Surabaya dari Fraksi PKB tersebut.
Kasus penggerebekan oleh istri terhadap suami di Surabaya bukan kali ini saja terjadi.
Tak lama ini, seorang istri sah mengajak keluarganya menggeregebek suaminya yang berprofesi pilot sedang berduaan dengan pramugari dinihari di kamar hotel di kawasan Jalan Raya Darmo.
Berbeda dengan kasus anggota DPRD Surabaya yang dilaporkan istri mudanya berstatus istri siri, istri sah pilot melaporkan suaminya dugaan perselingkuhan dan perzinaan.
Belakangan, setelah polisi melakukan pemeriksaan dan visum terhadap pramugari, ternyata tidak terbukti perbiatan zina dengan si pilot.
Sedangkan kasus MAH, yang dilaporkan adalah wanita yang bersamanya di apartemen.
Wanita itu dilaporkan istri siri MAH atas dugaan penganiayaan ke Polsek Dukuh Pakis.
Baca juga: 6 FAKTA Mama Muda yang Simpan 7 Tengkorak Bayi di Kotak Bekal, Akui Lakukan Aborsi Sejak 2012
Namun, polisi kekurangan alat bukti untuk memeriksa pelapor.
Hal itu karena tidak ada saksi dalam dugaan penganiayaan tersebut.
Kapolsek Dukuh Pakis, Kompol Agung Widoyoko membenarkan adanya aduan perempuan berinisial MR (24) itu ke pihaknya.
"Awalnya hendak membuat laporan, lalu kami terima dan sementara kami terima sebagai aduan," kata Agung, Jumat (10/6/2022).
Arahan mantan kasat Tahti Polrestabes Surabaya itu bukan tanpa sebab.
Menurutnya, saat pelapor mendatangi Mapolsek Dukuh Pakis bersama orang tuanya, menyebut tidak ada saksi yang melihat peristiwa penganiayaan tersebut.
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Firman Rachmanudin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Oknum anggota DPRD Kota Surabaya berinisial MAH digrebek seorang perempuan yang merupakan istri airinya di dalam sebuah kamar apartemen wilayah Surabaya Barat, Kamis (9/6/2022) dini hari.
Perempuan berinisial MR (24) itu terpaksa mendatangi kamar apartemen milik MAH karena yang bersangkutan pergi tak ada kabar selama beberapa pekan.
Di dalam kamar itu, MAH sang suami sirinya ternyata tengah berduaan bersama perempuan berinisial H.
Tak terima dengan penggerebekan itu, H lalu memaki MR dan menganiayanya hingga berujung aduan ke polisi.
Kapolsek Dukuh Pakis, Kompol Agung Widoyoko membenarkan aduan tersebut.
Baca juga: Heboh Video Seorang Pemuda Lempar Benda Mirip Bondet, Dentumannya Menggelegar, Diduga di Probolinggo
"Sabtu tanggal 11 nanti akan kami lakukan mediasi," kata Agung, kepada wartawan, Kamis (9/6/2022).
Diketahui, MAH adalah salah satu oknum anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PKB.
Hal itu disebut oleh MR yang sempat mencari keberadaan MAH di kantornya.
"Di kantornya tidak ada saya akhirnya ke Apartemen untuk cari tahu," ujarnya.
Disana, MR sempat dihalangi oleh staff dari MAH dengan dalih bosnya sedang tidak ada di tempat.
Namun, MR curiga karena melihat sepatu suami sirinya itu ada di lokasi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
SuaraJatim.id - Anggota DPRD Kota Surabaya digerebek istri sirinya sedang berduaan bersama wanita lain, ngamar di Lantai 12 Apartemen Puncak Golf Jalan Bukit Darmo Kota Surabaya, Kamis (09/06/2022).
Anggota dewan Surabaya berinisial Mah itu digerebek oleh istri sirinya berinisial MR (24) sekitar pukul 00.15 WIB. Dalam penggerebekan itu terjadi kasus penganiayaan terhadap MR, yang dilakukan oleh H--perempuan yang sekamar dengan Mah.
MR kemudian melaporkan kasusnya ke kepolisian. Kabar ini dibenarkan Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Agung Widoyoko. Ia mengatakan telah menerima laporan penganiayaan tersebut dan akan ditindak lanjuti dengan mediasi pada Sabtu, (11/06/2022).
“Iya ada mas, masih bersifat aduan jadi kita tindak lanjuti dengan mediasi,” tegas Agung, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (9/6/2022).
Baca Juga:Pembuang Bayi di Selokan di Permukiman Jemur Surabaya Ibu Kandungnya Sendiri, Anak Kosan Sekitar
Dihubungi terpisah MR, istri Siri Mah, mengatakan jika mulanya Mah menghilang dari rumahnya selama 3 pekan. Ia pun berusaha menghubungi nomor pribadinya namun tidak aktif.
“Saya datangi kantor dewan dan DPC PKB Kota Surabaya tapi gak ada,” ujarnya, Kamis (09/06/2022).
Ia pun lantas teringat kepada pemandu lagu wanita berinisial H yang bekerja di salah satu Karaoke di Surabaya karena pernah menghubungi MR usai menikah siri dengan Mah.
Ia yang penasaran langsung mendatangi apartemen Puncak Bukit Golf tempat H tinggal. Disana, ia mendapati mobil Fortuner Hitam milik Mah berada di parkiran.
“Saya langsung naik ke Lantai 12 naik tangga darurat dan bertemu dengan staffnya pak Mah. Sempat dihalang-halangi, katanya pak Mah tidak ada. Tapi saya lihat ada sepatunya,” ujar MR.
Baca Juga:18 Anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Diperiksa Begiliran di Polda Jatim
Saat sedang berdebat, tiba-tiba H keluar dengan emosi dan mengumpat MR dengan kalimat kasar. H lantas memukul dan membenturkan kepala MR ke Tembok Apartemen. Merasa dirugikan, MR lantas melapor ke Polsek Dukuh Pakis.
“Subuh karena badan saya sakit dan lebam saya lapor ke Polsek Dukuh Pakis. Hasil visum ada semua,” katanya menegaskan.
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Firman Rachmanudin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kasus dugaan perselingkuhan oleh wanita idaman lain yang menyeret nama MAH seorang anggota DPRD Surabaya dari Fraksi PKB terus bergulir.
Kapolsek Dukuh Pakis, Kompol Agung Widoyoko, membenarkan adanya aduan perempuan berinisial MR itu ke pihaknya.
"Awalnya hendak membuat laporan, lalu kami terima dan sementara kami terima sebagai aduan," kata Agung, Jumat (10/6/2022).
Arahan mantan kasat Tahti Polrestabes Surabaya itu bukan tanpa sebab.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Surabaya Merangkak Lagi, Polisi Gencarkan Vaksin Booster Jelang HUT Bhayangkara
Menurutnya, saat pelapor mendatangi Mapolsek Dukuh Pakis bersama orang tuanya, menyebut jika tidak ada saksi yang melihat peristiwa penganiayaan tersebut.
"Jadi di lokasi, hanya ada pelapor dengan si perempuan yang dilaporkan. Kemudian saat itu secara kasat mata memang ada bekas seperti cakaran kuku di leher, tapi itu sangat minim sekali," imbuhnya.
Meski begitu, polisi tetap melayani MR (24) untuk dapat dilakukan visum guna menguatkan dugaan penganiayaan padanya.
"Hasil visum belum terbit. Nanti akan kami arahkan mediasi karena juga permintaan dari keluarga pelapor," bebernya.
Disinggung terkait motif yang melatarbelakangi penganiayaan itu, Agung masih belum bisa memastikan.
"Kami masih tahap lidik. Sebatas menginterogasi saja. Itu pun terkait dengan dugaan tindak pidana penganiayaan antara pelapor dengan peremouan yang tahu wajahnya tapi tidak tahu identitasnya. Itu yang kami dalami. Selebihnya, tidak bisa kami berasumsi," tandasnya.
Sebelumnya,dikabarkan MR mendatangi apartemen di Surabaya Barat yang diduga salah satu kamarnya dihuni oleh MAH, seorang anggota DPRD Kota Surabaya dari fraksi PKB.
MR mengaku, ia sebagai istri siri dari MAH yang merasa ditelantarkan tanpa kabar selama beberapa pekan.
Ia akhirnya menggerebek kamar apartemen MAH dan menemukan seorang perempuan yang juga diduga merupakan wanita idaman lain dari oknum anggota DPRD Kota Surabaya tersebut.
Keduanya saling cekcok dan berujung pada pertengkaran fisik.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Salah seorang anggota komisi IV DPRD Provinsi Bali, perempuan berinisial DY terpergok oleh suaminya (KL) tengah berada di kamar pria lain, yakni KD, yang juga adalah seorang ketua komisi di DPRD Provinsi Bali, di Hotel Four Star by Trans di Jalan Raya Puputan Renon, Denpasar, pada Jumat (13/3), dini hari pukul 00.30 WITa.
Salah seorang saksi yang ada saat kejadian di kamar nomor 323 itu, yakni Putu A (keluarga dekat KL) mengatakan, suami DY memang telah menaruh curiga istrinya memiliki hubungan asmara dengan KD. Sehingga kejadian ini memperkuat dugaan dan kecurigaannya tersebut.
Hal itu, menurut Putu A, terlihat dari gelagat yang diperlihatkan DY, karena bersikap lain terhadap suaminya sejak ia mengenal dan dekat dengan KD.
DY juga menurut sepengetahuannya selalu berdalih sibuk dengan kegiatan partai dan seputar aktivitas sebagai wakil rakyat, sibuk kunjungan kerja ke berbagai daerah, sehingga menelantarkan suami dan keluarganya.
Bahkan belakangan ini, Jumat (13/3), setahu keluarga, DY mengikuti kegiatan di Dewan, Klungkung. Namun setelah dicek ternyata kegiatan komisi yang ditempati DY itu tidak ada.
Hal ini membuat KL semakin curiga. Dengan bantuan teman dan saudara, ia akhirnya berusaha mencari keberadaan sang istri, yang akhirnya diketahui berada di seputaran Renon. Dan betapa terkejut dan geramnya KL yang akhirnya menemukan sang istri tengah malam, tengah berada di kamar pria lain di hotel.
“Saat melakukan kejadian, terlihat ada mobil DY yang merupakan jenis Pajero Sport tengah terparkir di basement hotel. Ketika telepon di kamar hotel no 323 lantai 3 Four Star Hotel dihubungi, yang menerima telepon adalah suara wanita yang mirip DY. Dan ketika kamar itu didatangi dan dibunyikan bel, yang membuka pintu memang DY,” terang Putu A.
Langkah ini dilakukan, dikarenakan KL sebelumnya mendapatkan informasi kalau istrinya tengah menginap di Four Star Hotel. Akan tetapi, kejanggalan yang terjadi karena pemesan kamar itu atas nama KD yang dilengkapi dengan KTP milik KD, namun yang menempati kamar malah DY.
Namun saat penggerebekan itu, tidak ditemukan ada KD ditempat, di dalam kamar. DY beralasan hanya meminta tolong KD agar dipesankan kamar lantaran baterai HP nya drop. Namun anehnya, menurut Putu A, saat baterai HP nya lemah, kenapa DY tidak menghubungi suaminya, tapi justru menghubungi KD.
“Ini janggal sekali. Dan lebih mengecewakan lagi, saat sweeping itu DY diajak suaminya pulang malah terang-terangan menolak,” kata Putu A.
“KL sebenarnya sudah akan menceraikan istrinya, namun selama ini bukti-bukti kuat memang masih belum ditemukan, sampai akhirnya terjadi sweeping di Four Star Hotel,” katanya.
Di sisi lain, Putu A ini mengatakan bahwa kurang baik apa KL selama ini sebagai seorang suami. Selain menjadikan DY sebagai ratu dan memanjakan dengan fasilitas serba mewah, KL juga kerap memberikan hadiah berupa berlian dengan harga fantastik mencapai puluhan miliar rupiah.
Kenyataannya, meski dimanjakan dengan fasilitas super mewah, justru DY gemar ‘kabur’ ke rumah orang tuanya dan tidak mengurus suami atau rumah tangga. Berlian bernilai puluhan miliar rupiah yang selama ini didapat dari suaminya, malah dibawa semua ke rumah orang tuanya.
“DY itu kan dulu SPG (sales), lalu berkenalan dengan KL sehingga kehidupannya berubah drastis. Saat jadi SPG saja, handphonenya rusak, dan keesokan harinya dibelikan dua hp oleh KL. Kuliahnya juga dibiayai sampai tamat, setelah itu kakinya yang pernah patah tapi tidak ada biaya untuk operasi pen, diurus semua oleh KL hingga sembuh di rumah sakit berfasilitas terbaik,” tuturnya.
“Setelah dijadikan istri, ia diarahkan untuk berbakti kepada masyarakat dan dijadikan wakil rakyat. Kalau bukan istri KL, siapa yang kenal dan tahu DY. Nah, setelah jadi wakil rakyat dan duduk di DPRD Bali, kok malah begini perbuatannya. Perbuatan tulus KL malah dibalas dengan sikapnya yang bermain api dengan orang lain. Sweeping itu makin menguatkan adanya hubungan khusus antara DY dan KD,” tegasnya.
Sementara itu, KL nampak sambil menahan geramnya ia membenarkan kejadian itu. Terlebih sang istri yang tidak mau ikut pulang ketika ia mengajaknya. KL mengatakan alasan istrinya sangat janggal. Istrinya, katanya, beralasan memilih menginap di hotel tersebut agar lebih dekat ke lokasi acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang akan digelar partainya keesokan harinya, Sabtu (14/3).
Menurut KL ini tidak masuk akal. Logikanya, ujarnya, kalau menginap di hotel agar lebih dekat dari lokasi Rakerda yang diselenggarakan di Bali Beach Hotel, padahal rumah suami tidak terlalu jauh dari hotel, hanya 200 meter, dan juga tidak terlalu jauh dari tempat Rakerda hanya 500 meter. Dan rumah nya bapak nya istri saya juga tidak terlalu jauh dari tempat Rakerda yang diselenggarakan di Sanur.
“Kenapa mesti nginap di hotel, kenapa kamar hotel itu atas nama K**k Di**a (KD, red), buktinya KTP penyewa kamar. Aneh kan, rumah saya lho dekat sini. Entah saya sampai sini dia (KD, red) sudah pulang, atau sampai saat ini dia belum datang. Kan bisa saja,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, dilansir Radar Bali Online, DY mengaku tidak melakukan perselingkuhan, seperti yang tuduhkan oleh suaminya. Ia mengaku hanya ingin beristirahat sendirian di hotel lantaran keesokan harinya akan mengikuti Rakerda.
Namun saat disinggung kamar hotel yang ditempatinya adalah atas nama KD, berdasarkan bukti KTP yang ada, DY mengelak tak mau berbicara banyak, ia justru mengatakan telah dijebak oleh suaminya. “Ya saya dijebak oleh suami saya,” katanya via telepon, dilansir Radar Bali Online.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, KL menunjukan bukti-bukti percakapan dengan sang istri, yang menunjukan bahwa DY-lah yang menelpon KD minta dipesankan kamar hotel tersebut. “Ini kan janggal sekali, masak hubungan kerja sampai memesankan kamar,” ujarnya.
Menyangkut masalah ini, KD, pria beristri yang namanya disebut-sebut menjadi pria lain dalam hubungan suami istri KL dan DY mengaku enggan berspekulasi ketika dikonfirmasi. “Nanti saya tanggapi, saat ini saya sedang fokus Rakerda PDIP di sanur,” katanya, sebagaimana dilansir Radar Bali Online. (*/dk/adv)