Apa Itu Volatilitas Harga
Beberapa Contoh Gejolak Pasar Kripto yang Signifikan
Sepanjang sejarahnya, pasar mata uang kripto pernah mengalami beberapa kali volatilitas yang penuh gejolak:
Salah satu contohnya adalah reli Bitcoin pada akhir 2017. Dalam beberapa minggu, harga Bitcoin sempat meroket dari sekitar US$6.000 menjadi hampir US$20.000, sebelum turun lagi pada bulan-bulan berikutnya. Peristiwa ini tidak hanya menyedot perhatian media, tetapi juga membuat banyak trader yang kalang kabut menyadari pentingnya memahami volatilitas.
Pertanyaan seputar apa itu volatilitas
Berikut pertanyaan seputar apa itu volatilitas yang paling banyak dicari beserta jawabannya.
Mengakui kesalahan dan melakukan evaluasi
Adakalanya, trading plan yang dibuat tidak sesuai dengan ekspektasi atau hasilnya di kemudian hari.
Maka dari itu, usahakan untuk fleksibel saat terjadi kesalahan dan trading berakhir dengan dengan kerugian.
Dalam hal ini, lakukan evaluasi di mana kesalahannya supaya tidak lagi mengulangi kesalahannya yang sama ke depannya.
Volatilitas adalah sebuah indikator statistik yang berkaitan dengan instrumen pasar keuangan dan menjadi konsisten disengaja pada naik turunnya sebuah harga aset.
Jenis-jenis volatility di aset kripto yang perlu diketahui adalah historical volatility dan expected volatility.
Beberapa hal yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya volatilitas di balik aset kripto, di antaranya adalah kabar buruk berdampak terhadap tingkat adopsi, persoalan dalam melakukan evaluasi atas nilai aset kripto, nilai kripto di masa depan yang belum pasti, dan risiko atas holder yang memegang aset besar
Nah, sudah tahu kan sekarang apa itu volatilitas dan cara untuk menghadapinya?
Perlu juga diketahui, aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan Litecoin dikenal karena memiliki tingkat volatilitas yang tinggi dibandingkan dengan aset tradisional seperti saham atau obligasi.
Karena volatilitas yang tinggi, investasi dalam kripto memerlukan pemahaman yang baik tentang risiko yang terkait dan pemilihan strategi investasi yang tepat.
Maka dari itu, bagi kamu yang ingin memulai investasi pada aset kripto, yuk cek terlebih dahulu harga aset kripto di market INDODAX seperti harga bitcoin hari ini.
Volatilitas harga dalam saham adalah perubahan harga yang fluktuatif dari waktu ke waktu. Volatilitas ini memengaruhi seberapa besar pergerakan harga saham dalam jangka waktu tertentu. Mari kita eksplorasi secara mendalam apa itu volatilitas saham dan dampaknya, dengan fokus khusus pada pasar saham Indonesia.
Pengertian Volatilitas Harga Saham
Volatilitas harga saham menggambarkan seberapa besar perubahan harga saham dari nilai rata-rata dalam suatu periode. Volatilitas tinggi menunjukkan fluktuasi harga yang signifikan, sementara volatilitas rendah menunjukkan stabilitas harga. Penyebab terjadinya volatilitas harga saham ini yaitu oleh faktor-faktor eksternal seperti berita ekonomi, peristiwa politik, kinerja perusahaan, atau faktor internal seperti sentimen pasar.
Dampak Volatilitas Harga Saham
Volatilitas harga saham memiliki dampak yang signifikan pada investor dan pasar saham, di antaranya yaitu:
Faktor-faktor yang Memengaruhi Volatilitas Harga dalam Saham
Trading volume atau volume perdagangan adalah salah satu faktor utama yang memengaruhi volatilitas harga saham. Peningkatan volume perdagangan yang terjadi di pada suatu saham cenderung meningkatkan volatilitas harga saham tersebut.
Ukuran perusahaan juga dapat memengaruhi volatilitas. Perusahaan besar dengan kapitalisasi pasar yang tinggi cenderung memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan kecil, hal ini dikarenakan perusahaan tersebut lebih likuid dan kondisi keuangannya lebih stabil.
Ketidakpastian ekonomi akibat inflasi yang tinggi dapat meningkatkan volatilitas harga saham. Ketika hal tersebut terjadi, investor akan terdorong untuk berbondong-bondong menjual saham yang dimiliki dan menyebabkan harga saham turun lebih dalam.
Faktor-faktor keuangan seperti Return On Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) juga dapat memengaruhi volatilitas harga saham. ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan keuntungan dan mencerminkan kinerja perusahaan tersebut bagus, sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada investor dan memperkecil potensi volatilitas harga saham.
Perusahaan dengan Dividend Payout Ratio yang tinggi memiliki potensi volatilitas harga saham yang lebih rendah karena dividen yang diberikan stabil, sehingga investor merasa lebih nyaman untuk mempertahankan suatu saham dan tidak menjualnya bahkan di dalam situasi pasar yang bergejolak sekalipun.
Kamu dapat melihat nilai dan data fundamental suatu saham secara mudah melalui POEMS ID dengan cara:
Volatilitas Harga Saham di Indonesia
Di Indonesia, volatilitas harga saham adalah bagian tak terhindarkan dari pasar saham. Faktor-faktor seperti perkembangan ekonomi, perubahan kebijakan pemerintah, dan sentimen pasar global berkontribusi pada volatilitas pasar saham di Indonesia. Studi kasus saham saham tertentu di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang volatilitas di tingkat lokal.
Contoh Indikator Volatilitas Harga Saham
Beberapa indikator yang biasanya digunakan untuk mengukur volatilitas harga saham antara lain:
Rata rata Pergerakan Harian (Average Daily Range/ADR)
Indikator ini mengukur seberapa besar fluktuasi harga harian saham selama periode tertentu. Contohnya, jika saham ABCD memiliki ADR sebesar 3%, maka harga saham bisa berfluktuasi hingga 3% dalam satu hari.
Indeks Volatilitas (Volatility Index/VIX)
VIX mengukur volatilitas pasar secara keseluruhan dan sering digunakan sebagai indikator global. Sebagai contoh, jika VIX mencapai nilai 30, maka hal itu menunjukkan tingkat volatilitas yang tinggi di dalam pasar.
Bollinger Bands adalah indikator teknis yang menggunakan deviasi standar untuk mengukur volatilitas harga saham. Jika jarak antara Bollinger Bands Upper dan Lower melebar, maka itu menunjukkan volatilitas yang semakin meningkat.
Setelah mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi volatilitas harga saham tersebut diharapkan dapat membantu kamu lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi dan tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak tertentu. Jika kamu masih bingung dan membutuhkan edukasi lebih lanjut, ikuti kelas edukasi saham yang rutin diadakan oleh Tim Phillip Sekuritas Indonesia setiap minggunya. Segera cek info jadwal kelas edukasi melalui menu Online Seminar di POEMS ID atau cek media sosial @TalkToPhillip.
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
Penulis: Sonia Simak Editor: M. Rizki Aidil
Baca artikel lainnya: Mengenal Psikologi Trading: Cara Mengurangi Risiko Trading Saham Ini Saatnya Memberi Mahar Pakai Saham untuk Pasangan Praktis! Cara Analisis Saham Menggunakan Fibonacci Ratio Revenge Trading: Alasan Kamu Sulit Cuan di Pasar Saham
Nilai kripto di masa depan yang belum pasti
Faktor berikutnya yang mendorong volatilitas aset kripto adalah nilai kripto di masa depan yang belum pasti.
Hal itu terkait dengan penilaian yang beragam mengenai nilai intrinsik pada aset uang kripto sebagai penyimpan nilai serta cara transfer nilai.
Adapun penyimpan nilai merupakan fungsi ketika aset bisa berguna di masa mendatang dengan beberapa prediksi.
Dalam hal ini, suatu penyimpan nilai bisa disimpan serta ditukar dengan barang/jasa di masa mendatang.
Sementara itu, metode transfer nilai merupakan masing-masing objek/konsep yang dipakai untuk mengirimkan properti berbentuk aset dari satu pihak ke pihak lain.
Apa Itu Volatilitas di Pasar Kripto?
Volatilitas mengacu pada fluktuasi harga yang cepat dan signifikan yang sering terjadi di pasar mata uang kripto. Tidak seperti pasar keuangan tradisional (TradFi) dengan pergerakan harga mata uang yang biasanya tidak terlalu mencolok, mata uang kripto dapat mengalami perubahan yang sangat cepat dalam hitungan jam, bahkan menit. Volatilitas ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sifat industri yang baru tumbuh, sentimen pasar, perkembangan regulasi, kemajuan teknologi, dan peristiwa makroekonomi.
Memahami volatilitas sangat penting bagi siapa pun yang terlibat dalam pasar mata uang kripto. Hal ini memengaruhi trader, pembeli, dan stabilitas pasar itu sendiri. Dengan memahami konsep volatilitas, trader dapat mengambil keputusan yang tepat dan mengurangi potensi risiko.
Mengapa Volatilitas Dapat Menentukan Potensi Keuntungan?
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, volatilitas disebut juga market mood. Makin tinggi volatility, makin cepat juga perubahan harganya. Oleh karena itu, volatilitas dapat mengukur potensi keuntungan di masa mendatang.
Prinsip dasar dari kegiatan berinvestasi adalah high risk, high return. Semakin tinggi potensi keuntungan yang didapatkan dari suatu instrumen investasi berbanding lurus dengan tingginya risiko dari instrumen tersebut. Tingginya tingkat volatilitas adalah peluang bagimu untuk mendapatkan keuntungan maksimal, tetapi di sisi lain, potensi kerugian juga sama tingginya.
Selain itu, faktor fundamental juga memberi pengaruh besar pada peluangmu untuk mendapat keuntungan, lho. Umumnya, platform sekuritas akan memberikan kalender ekonomi yang memuat jadwal tertentu, seperti jadwal rilis data ataupun event. Kalender ekonomi ini dapat membantumu dalam menyusun strategi investasi.
Volatilitas adalah indikator penting yang perlu kita perhatikan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi pada instrumen tertentu. Tingkat volatilitas harga suatu aset investasi yang tinggi mencerminkan cepatnya perubahan harga.
Di satu sisi, kondisi tersebut bisa jadi peluang emas untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, di sisi lain potensi rugi besar juga menghantui.
Bagi investor pemula, memanfaatkan momentum di tengah pasar yang volatile tidaklah disarankan, karena situasi tersebut ibarat pisau bermata dua. Kamu bisa untung besar atau rugi besar pada periode tersebut.
Terlebih lagi, sebagai pemula yang masih awam terhadap dunia investasi, kita tidak punya kemampuan mumpuni untuk melakukan analisis fundamental dan teknikal untuk memanfaatkan momentum tersebut.
Untuk menghindari salah strategi ataupun salah pilih saham yang berujung kerugian, kamu bisa berinvestasi pada produk reksadana saham saja. Manajer investasi reksadana akan menyusun strategi investasi dengan memilih produk terbaik untukmu. Jadi, kamu nggak perlu repot lagi.
Kamu bisa berinvestasi reksadana saham melalui aplikasi tanamduit. Tersedia juga berbagai pilihan produk reksadana yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan investasimu. Yuk, download tanamduit dan mulai investasi reksadana sekarang!
Mendengar volatilitas seakan asing ditelinga kita volatility atau volatilitas adalah istilah di dunia trading, termasuk pada kripto, yang akan sering ditemui oleh trader.
Istilah ini pada dasarnya merujuk kepada cepat serta banyaknya perubahan harga sebuah aset.
Volatilitas pun lazim dipakai menjadi indikator dari risiko investasi sebuah aset.
Pasalnya, volatilitas dapat memperlihatkan kecepatan serta tingkat pergerakan harga.
Nah, untuk memahami lebih jauh mengenai apa itu volatilitas di aset kripto dan tips menghadapinya, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Pengertian volatilitas adalah sebuah indikator statistik yang berkaitan dengan instrumen pasar keuangan.
Indikator ini menjadi konsisten disengaja pada naik turunnya sebuah harga aset.
Volatilitas akan dicatat sebagai kisaran perubahan harga pada selisih antara harga maksimum dan minimum di sebuah periode waktu tertentu pada sesi perdagangan harian perdagangan bulanan, dan seterusnya.
Pun disebut sebagai “market mood”, volatilitas pun dapat digunakan untuk melihat sebuah harga aset akan mengalami lonjakan tajam atau justru melemah (kisaran fluktuasi) alias dalam kondisi volatilitas yang tinggi.
Perlu diketahui, lain dari risiko, volatilitas bisa dipakai untuk mengukur sebuah peluang risiko.
Akan tetapi, ukuran tersebut tidak bisa dianggap sebagai pijakan sumber risiko dalam transaksi.
Di sebuah pasar sekuritas, kerap kali volatilitas pasar dihubungkan dengan dinamika di kedua arah.
Misalnya saja saat aset kripto naik dan turun lebih dari 1 persen dalam periode tertentu, hal itu disebut sebagai pasar yang “tidak stabil”.
Ketidakstabilan itu kemudian menjadi faktor utama ketika kontrak opsi harga.
Sering kali pula, volatilitas merujuk pada jumlah ketidakpastian yang berkaitan dengan ukuran perubahan nilai sekuritas.
Dalam hal ini, volatilitas tinggi berarti bahwa nilai sekuritas mempunyai potensi untuk tersebar di rentang nilai yang lebih tinggi.
Artinya, harga sekuritas secara dramatis bisa berubah pada sebuah periode di waktu yang singkat di kedua arah.
Sementara itu, volatility yang rendah berarti bahwa nilai sebuah sekuritas tidak berubah dengan dramatis dan akan lebih stabil.
Saat mengukur variasi aset, di antara cara yang bisa dipakai adalah dengan melakukan pengukuran atas pengembalian harian (persen pergerakan setiap hari) dari aset dimaksud.
Sebagai indikator potensi keuntungan
Volatilitas adalah indikator potensi keuntungan. Ketika harga berfluktuasi secara signifikan, ada peluang besar untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, ini juga berarti risiko yang lebih tinggi. Investor harus mempertimbangkan keseimbangan antara potensi keuntungan dan risiko.
Pengertian Volatilitas (Volatility)
Volatilitas adalah ukuran perubahan statistik suatu harga sekuritas dalam periode tertentu. Sekuritas yang dimaksud umumnya saham ataupun valuta asing (valas). Jika tingkat volatilitas tinggi, maka harga instrumen investasi bisa naik dalam waktu cepat, namun bisa tiba-tiba turun dengan cepat juga.
Hal ini dapat memunculkan selisih yang sangat besar antara harga tertinggi dan terendah. Sebaliknya, kalau harga suatu instrumen stabil, artinya tingkat volatility-nya rendah.
Di pasar saham sendiri, istilah ini sering memunculkan kesalahpahaman. Sederhananya, volatilitas adalah kisaran perubahan harga dari sebuah instrumen investasi dalam periode tertentu.
Volatility juga dapat kita jadikan sebagai acuan untuk memperkirakan peluang maupun risiko. Selain itu, istilah ini juga berkaitan dengan beta dan deviasi standar.
Tingkat volatilitas saham berasal dari perhitungan deviasi standar tahunan yang ditujukan untuk mengukur risiko pada periode berikutnya. Seorang trader berpengalaman yang ingin mendapatkan keuntungan dari investasi saham dalam waktu singkat cenderung akan memilih saham dengan tingkat volatility tinggi.
Saham yang volatile umumnya bisa melambung dalam waktu singkat, meskipun risiko kerugiannya juga tinggi.
Baca juga: Mengenal Pasar Modal: Pengertian, Sejarah, dan Fungsinya
Faktor Sektor dan Industri
Faktor penyebab lain dari volatilitas adalah dari sektor dan industri. Hal ini dapat terjadi jika pemerintah memberlakukan banyak aturan yang mengikat pada industri tertentu. Sebagai contoh saat perusahaan harus meningkatkan kepatuhan dan mengeluarkan biaya lebih besar untuk karyawan berdasarkan ketentuan tersebut sehingga mempengaruhi pendapatan perusahaan di periode tersebut.
Selain itu, beberapa kegiatan berupa pengumuman dari industri sekuritas juga bisa menjadi faktor penyebab volatility, seperti pembatasan atau penundaan trading, laporan pertemuan tahunan, insider trading, dll.
Memahami risk management
Memahami risk management juga penting untuk menghadapi volatilitas aset kripto.
Langkah awalnya adalah dengan menentukan money management bagi aset alokasi keuangan, trading aset kripto dengan modal kecil terlebih dahulu, serta tidak terlampau agresif menambah modal.
Di samping itu, siapkan juga level stop loss untuk mengamankan modal yang dimiliki.